feedburner

Masukkan E-Mail anda untuk mendapatkan artikel gratis:

Delivered by FeedBurner

Konsep Kesejahteraan Sosial

Label: ,

Kesejahteraan sosial dapat didefenisikan sebagaia kegiatan-kegiatan yang terorganisasi dengan tujuan meneingkatkan kesejahteraan dari segi sosial melalui pemberian bantuan kepada orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di dalam beberapa bidang seperti kehidupan keluarga dan anak, kesehatan, penyesuaian sosial, waktu senggang, standar-standar kehidupan, dan hubungan-hubungan sosial. Pelayanan kesejahteraan sosial memberi perhatian utama terhadap individu-individu, kelompok-kelompok, komunitas-komunitas, dan kesatuan-kesatuan penduduk yang lebih luas; pelayanan ini pemeliharaan atau perawatan, penyembuhan dan pencegahan.

Ada beberapa defenisi kesejahteraan sosial menurut beberapa ahli, antara lain :

Menurut PBB (1968).
Kesejahteraan sosial sebagai suatu fungsi yang terorganisasi, merupakan sekumpulan kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk memberikan kemampuan kepada perorangan, keluarga-keluarga, kelompok-kelompok, dan kesatuan-kesatuan masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah sosial yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi yang selalu mengalami perubahan.

Menurut Pusic (1965).
Kesejahteraan sosial adalah sekumpulan tindakan-tindakan yang dikembangkan oleh suatu masyarakat agar supaya masyarakat ini dapat mengatasi masalah sosialnya.

Menurut Romanyshyn (1971).
Kesejahteraan sosial adalah semua bentuk intervensi yang tujuan utama dan langsungnya adalah meningkatkan kesejahteraan perorangan dan masyarakat secara keseluruhan. kesejahteraan sosial menyangkut berbagai penyediaan dan proses-proses yang langsung berhubungan dengan penyembuhan dan pencegahan masalah sosial, pengembangan sumber daya manusia, dan perbaikan mutu kehidupan.

Menurut Elizabeth Wickenden (1965).
Kesejahteraan sosial adalah undang-undang, program-program, keuntungan-keuntungan dan pelayanan-pelayanan yang menjamin dan memperkuat berbagai jenis penyedian untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial yang diakui sebagai kebutuhan dasar bagi kesejahteraan warga negara dan untuk berfungsinya secara lebih baik ketertiban sosial.

Menurut Alfred J. Kahn.
Kesejahteraan sosial terdiri dari program-program yang tersedia selain yang tercakup dalam kriteria pasar untuk menjamin suatu tingkatan kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dengan tujuan meningkatkan derajat kehidupan komunal dan berfungsinya individual, agar dapat dengan mudah menggunakan pelayanan-pelayanan ataupun lembaga-lembaga yang ada pada umumnya, serta membantu mereka yang mengalami kesulitan dan pemenuhan kebutuhan mereka.

Defenisi kesejahteraan sosial menurut undang-undang Nomor 6 Tahun 1974 :
Kesejahteraan sosial adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial meteriil maupun sprituiil yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir dan bathin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asazi serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila.

Konsep Residual dan Konsep Institusional Kesejahteraan Sosial, Harold Wilensky dan Charles N. Lebeaux :

Konsep Residual :
Lembaga-lembaga kesejahteraan sosial hanya akan memainkan peranannya apabila struktur masyarakat yang normal dan alamiah (lembaga keluarga dan lembaga ekonomi) mengalami disfungsi atau ketidakberfungsiaan. Konsep residual ini cenderung berfungsi sebagai emergency karena apabila lembaga yang bersifat alamiah tadi berfungsi dengan baik konsep ini tidak dipergunakan.


Konsep Institusional :
Kehidupan masyarakat modern sangat kompleks, sehingga tidak mungkin setiap individu memenuhi semua kebutuhannya baik melalui keluarga maupun lingkungan kerjanya, dan hal itu dianggap sebagai suatu kondisi yang normal; oleh karena itu kesejahteraan sosial dianggap sebagai suatu sistem pemenuhan kebutuhan yang sangat diperlukan dalam kehidupan masyarakat modern.



0 komentar:

Posting Komentar